May 03, 2024

Apa Itu Angel Investor dan Bagaimana Mendapatkannya

Angel investor adalah individu atau kelompok yang memberikan modal investasi kepada startup atau perusahaan yang sedang berkembang, biasanya dalam tahap awal. Mereka sering kali memberikan dana, serta pengalaman dan pengetahuan bisnis mereka kepada perusahaan yang mereka investasikan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang apa itu investor angel, bagaimana mereka beroperasi, dan langkah-langkah untuk mendapatkan perhatian mereka.

Apa Itu Angel Investor?

Investor angel adalah individu dengan kekayaan pribadi yang memilih untuk menginvestasikan sebagian dari kekayaan mereka dalam startup atau perusahaan yang berpotensi tinggi untuk pertumbuhan. Mereka tidak hanya memberikan modal, tetapi juga pengetahuan, pengalaman, dan jaringan mereka kepada perusahaan yang mereka investasikan.

Bagaimana Investor Angel Beroperasi?

Investor angel sering kali memilih untuk berinvestasi dalam industri atau bidang yang mereka ketahui dengan baik. Mereka juga cenderung berinvestasi dalam perusahaan yang dikelola oleh pengusaha yang memiliki visi yang jelas dan kompetensi yang kuat dalam bisnis mereka.

Investor angel dapat beroperasi secara independen atau melalui kelompok investasi. Mereka melakukan analisis yang cermat terhadap startup yang mereka pertimbangkan untuk diinvestasikan, termasuk memeriksa model bisnis, tim manajemen, dan potensi pertumbuhan pasar.

Cara Mendapatkan Angel Investor

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan angel investor, yaitu:

1. Persiapan Bisnis yang Matang

Sebelum mencari investor angel, pastikan bisnis Anda siap untuk menerima investasi. Ini termasuk memiliki rencana bisnis yang solid, model bisnis yang teruji, dan tim manajemen yang kompeten.

2. Jaringan yang Luas

Bangun jaringan yang luas dalam industri Anda. Hadiri acara bisnis, konferensi, dan pertemuan yang relevan untuk bertemu dengan investor angel potensial.

3. Siapkan Pitch yang Menarik

Buatlah pitch yang menarik dan informatif tentang bisnis Anda. Jelaskan visi, model bisnis, dan potensi pertumbuhan pasar dengan jelas dan meyakinkan.

4. Gunakan Platform Investasi Angel

Manfaatkan platform investasi angel yang ada untuk menghubungkan bisnis Anda dengan investor potensial. Pastikan untuk menyampaikan informasi bisnis Anda dengan jelas dan menarik.

Investor angel dapat menjadi sumber modal dan pengetahuan yang berharga bagi startup dan perusahaan yang sedang berkembang. Dengan memahami cara kerja mereka dan langkah-langkah untuk mendapatkan perhatian mereka, Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan investasi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bisnis Anda.

Posted by: capitalindo77 at 10:51 AM | Comments (2) | Add Comment
Post contains 354 words, total size 3 kb.

September 13, 2021

Tahapan Dalam Pendanaan Startup Venture Capital

Starup venture capital

1. Pre-Seed
Pre-seed merupakan pendanaan bagi startup sebelum menjadi sebuah entitas bisnis, pendanaan ini dilakukan pada masa pengembangan produk. Pada tahap pre-seed belum ada investor maupun venture capital yang mendanai startup ini. Biasanya startup melakukan bootstrapping. Dana yang digunakan untuk operasional atau pembiayaan produksi berasal dari uang pribadi, keluarga atau teman. Jadi para foundernya patungan gengs!

2. Seed Funding
Pendanaan ini dilakukan saat produk yang ditawarkan startup baru saja jadi. Misalnya baru launching ke pasar dan responnya positif. Pendanaan ini dilakukan untuk menyempurnakan produk dan menarik konsumen lebih banyak lagi. Pada tahap ini kamu dapat menggunakan fasilitas startup inkubator, akselerator hingga fasilitas securities crowdfunding JOINAN.

3. Growth Funding
Growth funding adalah pendanaan startup pada tahap pertumbuhan guna meningkatkan skala bisnis, menerapkan model bisnis yang dirancang, dan meningkatkan operasional bisnis guna memacu pertumbuhan pelanggan. Pada tahap ini pendanaan dibagi menjadi beberapa seri. Berikut seri pendanaan bagi startup:
  • Seri A Pendanaan
Dilakukan setelah perusahaan memiliki daya tarik berupa jumlah pengguna produk, tingakt omzet, views dan capaian KPI (Key Performance Indicator) lainnya. Valuasi startup pada masa seri A mulai dari $10 juta hingga $15 juta.
  • Seri B Pendanaan
Pendanaan seri B dilakukan bagi startup yang sudah memiliki produk yang dipakai pengguna, hingga melakukan ekspansi. Ekspansi di sini tak hanya banyaknya orang yang menggunakan barang atau jasanya, tapi juga untuk menambah tenaga kerja berkualitas guna meningkatkan kualitas dan daya saingnya. Pada seri B, valuasi perusahaan biasanya mencapai $30 juta hingga $60 juta dan pendanaannya berkisar pada $7 juta hingga $10 juta.
  • Seri C Pendanaan
Pendanaan seri C dilakukan bila startup sudah berjalan dengan baik dan siap ekspansi ke segmen pasar potensial lainnya dengan cara memberi perusahaan lain, atau membuat produk baru. Pada tahap ini, perusahaan akan melakukan ekspansi hingga ke pasar internasional. Pendanaan seri C dilakukan guna meningkatkan valuasi perusahan sebelum IPO atau go public. Valuasi perusahaan pada seri C berkisar $100 juta hingga $120 juta hingga lebih. Rata-rata pendanaannya mencapai $26 juta.
  • Seri D, E, F, …
Pendanaan di atas seri C dilakukan untuk menguatkan, menjaga status startup sebagai perusahaan privat, maupun untuk membiayai operasional bagi perusahaan yang mengalami penurunan.

Posted by: capitalindo77 at 05:41 PM | Comments (7) | Add Comment
Post contains 353 words, total size 3 kb.

Mengenal Venture Capital Sebagai Mitra Pemodalan

Venture Capital

Venture Capital adalah jenis pembiayaan yang disediakan oleh para investor untuk perusahaan startup, kecil hingga menengah. Biasanya Venture Capital berasal dari investor besar seperti bank. Selain itu, mereka juga harus memiliki perkembangan bisnis yang bagus. Dari penjelasan singkat ini, maka sudah terlihat jelas kalau modal yang diberikan Venture Capital kepada perusahaan startup menjadi satu bagian yang penting di dalam perkembangan perusahaan tersebut. Maka dari itu, di dalam informasi terbaru tentang perusahaan startup, pastinya Anda sering mendengar ada perusahaan startup yang mendapatkan suntikan dana.

Venture Capital tidak harus selalu berbentuk uang, tetapi juga dalam bentuk keahlian manajerial atau teknis. Investasi ini lebih beresiko pada investor, namun iming-iming keuntungan besar di masa depan memang sangat menarik. Investasi model bisnis venture capital adalah metode yang sangat populer untuk perusahaan yang masih berdiri kurang dari dua tahun. Investasi jenis ini bahkan sangat penting untuk meningkatkan modal, terutama jika perusahaan tersebut memiliki akses terbatas ke pasar modal, pinjaman modal, atau instrument hutang lainnya. Salah satu kekurangan terbesar dalam venture capital adalah ekuitas.

Lalu Apa bedanya dengan Venture Capitalist?

Venture Capitalist sederhananya, punya proyeksi keuntungan dari kepemilikan yang mereka dapatkan dari perusahaan yang mereka berikan investasi. Mereka sendiri bisa punya uang untuk alokasi investasi startup karena mereka diinvestasi juga dari investor mereka yang biasa disebut Limited Partners. LP ini biasanya adalah para orang-orang super kaya, perusahaan keluarga, dana pensiun, dana mengendap (endowment), atau sumber-sumber lainnya yang bisa banyak macam jenisnya. Bisa diartikan bahwa Venture Capital adalah modal dalam bentuk uang yang diberikan kepada startup yang potensial yang sedang berkembang. Sedangkan Venture Capitalist adalah mereka yang menjalankan bisnisnya.

Di indonesia sendiri lembaga Venture Capital sudah cukup banyak, contohnya Indogen Capital. Mereka adalah lembaga yang membatu startup atau perusahaan baru untuk mengembangkan bisnis. Dengan kata lain venture capital sebagai stackholder yang mempunyai kekuasaan sebesar 25% dari perusahaan yang sedang bergerak. Return yang bisa mereka dapatakna ketika membantu mengembangkan startup tersebut adalah Exit. Exit ini bisa beragam cara, misalnya saat startup yang mereka investasi IPO/go public, diakusisi/dijual, divestasi sebagian/seluruhnya dari Venture Capitalist yang lebih besar. Dari return tersebut sang Venture Capitalist biasanya mendapat 20% dari return investasi dan megembalikan 80%-nya plus management fee yang dulu pernah diberikan kepada LP.

Dalam mengelola modal dari aktivitas manajemen, administrasi pendanaan, penyaluran dana, hingga pengawasan Venture Capital, tentunya perlu ada yang menjalankannya. Bagian yang mengawasi Venture Capital di perusahaan startup disebut sebagai Venture Capital Fund atau Venture Capitalist. Dengan hal itu, maka sudah jelas kalau Venture Capital adalah dananya dan Venture Capitalist adalah orang-orang yang mengelolanya. Pada dasarnya, dana yang diberikan Venture Capitalist kepada perusahaan startup tidak mereka dapatkan sendirian saja. Mereka juga sebenarnya diberikan investasi oleh investor mereka sendiri. Itulah yang disebut sebagai Limited Partners (LP).

Investor tentu saja harus memiliki trik yang jitu untuk mencegah kerugian yang besar. Salah satu cara yang dilakukan oleh investor adalah dengan melakukan pendanaan pada lebih dari 1 perusahaan startup dalam waktu bersamaan. Hal ini menjadi kompetisi tersendiri di kalangan para investor. Mereka berlomba-lomba untuk menemukan startup yang bisa menjelma menjadi perusahaan besar di masa depan. Startup yang berhasil bisa menjadi unicorn, yaitu sebutan untuk perusahaan yang nilainya mencapai 1 milyar dolar AS (sekitar 13 triliun rupiah). Namun potensi munculnya unicorn sangat kecil. Di Amerika Serikat saja hanya mencapai 0.15%.

Posted by: capitalindo77 at 05:36 PM | Comments (1) | Add Comment
Post contains 540 words, total size 5 kb.

Peranan Venture Capitalist Dalam Mendanai Startup

Venture Capitalist

Saat ini, di Indonesia sudah mulai banyak Venture Capitalist bermunculan, bahkan ada juga yang dari luar negeri berdatangan ke Indonesia untuk membantu mengembangkan bisnis startup. Hal ini dikarenakan Indonesia sudah mulai memasuki era 4.0 dimana teknologi sudah mulai berjalan di setiap bisnisnya. Terutama dengan adanya program pemerintah untuk menelurkan 1000 startup dalam 5 tahun ke depan yang diharapkan ada 100 yang masuk ke level startup seri A, lalu ada 1 diantaranya yang bisa menjadi unicorn, tentunya akan menjadi pelecut ekosistem startup Indonesia menjadi lebih baik.

Salah satu cara yang dilakukan yaitu menyasar kepada startup yang masih berada di tahapan awal. Sehingga para investor bisa melakukan investasi di banyak portfolio startup dalam 1 waktu bersamaan. Para investor menargetkan bisa mendapatkan return 5 hingga 10 kali lipat jumlah uang yang mereka telah investasikan dalam kurun waktu tertentu, misal 5 hingga 10 tahun. Namun perlu diperhatikan bahwa kemungkinan mendapatkan return tersebut juga masih sangat kecil. Tipikal portfolio startup yang telah di-backup oleh investor kebanyakan, rata-rata hanya 1/3 dari portfolio mereka yang bisa mengembalikan return sebesar 5-10 kali itu, 1/3 lainnya break even/menghasilkan sebesar modal yang diberikan, dan 1/3 sisanya gagal atau tidak menghasilkan apa-apa.

Seorang pelaku Venture Capital yang profesional cenderung memfokuskan investasi mereka pada industri tertentu. Pengalaman investasi dan penyelidikan yang panjang membuat mereka tahu seluk beluk Venture Capital dengan baik, termasuk keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan. Hal ini menjadi kompetisi tersendiri di kalangan para investor. Mereka berlomba-lomba untuk menemukan startup yang bisa menjelma menjadi perusahaan besar di masa depan. Startup yang berhasil bisa menjadi unicorn, yaitu sebutan untuk perusahaan yang nilainya mencapai 1 milyar dolar AS (sekitar 13 triliun rupiah). Namun potensi munculnya unicorn sangat kecil. Di Amerika Serikat saja hanya mencapai 0.15%.

Semuanya berawal "menitipkan” uang mereka kepada Venture Capitalist, plus mereka juga meminjamkan uang untuk management fee kepada Venture Capitalist untuk menjalankan dan mengawasi investasi mereka. Disebut meminjamkan karena ketika investasinya sudah menghasilkan return, Venture Capitalist harus mengembalikan return investasi plus juga uang management fee kembali kepada LP. Venture Capitalist kemudian akan mendistribusikan uang investasi LP tersebut ke beberapa startup yang masuk ke dalam radar dan kualifikasi mereka. Kemudian yang mereka lakukan adalah menunggu. Tidak literally hanya menunggu sih memang, mereka bisa memberikan advice, mereview kinerja berkala startup, dan mencari peluang untuk mendapatkan return dari investasi mereka.

Dari sinilah Venture Capitalist dapat return dari investasi saat mereka bisa Exit. Exit ini bisa beragam cara, misalnya saat startup yang mereka investasi IPO/go public, diakusisi/dijual, divestasi sebagian/seluruhnya dari Venture Capitalist yang lebih besar. Dari return tersebut sang Venture Capitalist biasanya mendapat 20% dari return investasi dan megembalikan 80%-nya plus management fee yang dulu pernah diberikan kepada LP. Dengan demikian, nilai jual perusahaan akan meingkat di akhir masa investasi. Seorang investor harus tahu kapan waktu yang tepat untuk melakukan exit dan mendapatkan keuntungan besar dari investasi yang dilakukan.

Posted by: capitalindo77 at 05:28 PM | Comments (1) | Add Comment
Post contains 473 words, total size 4 kb.

<< Page 1 of 1 >>
29kb generated in CPU 0.01, elapsed 0.0225 seconds.
22 queries taking 0.0148 seconds, 45 records returned.
Powered by Minx 1.1.6c-pink.